Kamis, 23 Desember 2010

WELCOME!

Program E-leraning ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami dan memperkuat materi pembelajaran sehingga mahasiswa lebih memahami dan dapat mengaplikasikannya secara baik dan benar.
Dengan e – learning ini, belajar bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses apapun. 
Oleh karena itu saya membuat web ini sebagai bahan penelitian mengenai keefektifan penggunaan e-learning dalam pembelajaran materi kebidanan, khususnya mekanisme persalinan.

Happy Learning Guys :)








Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan lahir

1. Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan lahir
1.1 Perubahan pada uterus
Selama memasuki fase aktif, uterus berubah menjadi dua bagian yang berbeda. Yaitu Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim (SBR). Segmen atas yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan maju, dibentuk oleh corpus uteri. Dan segmen bawah analog dengan istmus uterus yang melebar dan menipis. Segmen bawah secara bertahap terbentuk ketika umur kehamilan tua dan kemudian menipis sekali pada saat proses persalinan.
Segmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan karena diregang.
Jadi secara singkat segmen atas berkontraksi, menjadi tebal dan mendorong anak keluar, sedangkan segmen bawah dan cerviks mengadakan relaksasi dan dilatasi dan menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui bayi.

Gambar perubahan bentuk uterus
      
    Dengan palpasi abdomen kedua segmen dapat dibedakan ketika terjadi kontraksi, sekalipun selaput ketuban belum pecah. Segmen atas uterus cukup kencang atau keras, sedangkan konsistensi segmen bawah uterus jauh kurang kencang.
Seandainya seluruh dinding otot uterus, termasuk segmen bawah uterus dan serviks, berkontraksi secara bersamaan dan dengan intensitas yang sama, gaya dorong bersih akan jelas menurun. Di sinilah letak pentingnya pembagian uterus menjadi segmen atas yang aktif berkontraksi, mengalami retraksi, dan mendorong janin keluar, sebagai respons terhadap gaya dorong kontraksi segmen atas, segmen bawah uterus dan serviks yang semakin lunak berdilatasi dan dengan cara demikian membentuk suatu saluran muscular dan fibromuskular yang menipis keluar sehingga janin dapat menonjol keluar.
Bagian segmen atas uterus, berkontraksi ke bawah ketika isinya berkurang, tetapi tegangan miometrium tetap konstan dan tidak berelaksasi sampai kembali ke panjang aslinya setelah kontraksi. Efek akhirnya adalah mengencangkan yang kendur, dengan mempertahankan kondisi menguntungkan yang diperoleh dari ekspulsi janin, dan mempertahankan otot uterus tetap menempel erat pada isi uterus. Sebagai konsekuensi retraksi, setiap kontraksi yang berikutnya mulai ditempat yang ditinggalkan oleh kontraksi sebelumnya, sehingga bagian atas rongga uterus menjadi sedikit lebih kecil pada setiap kontraksi, segmen atas uterus yang aktif menjadi semakin menebal di sepanjang kala pertama dan kedua persalinan dan menjadi tebal sekali tepat setelah pelahiran janin.
Gambar Segmen Atas Rahim dan Segmen Bawah Rahim

Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis, maka batas antara segmen atas dan segmen bawah menjadi jelas. Batas ini disebut : “Lingkaran Retraksi yang Fisiologis”.
             Kalau segmen bawah sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas lagi dan naik mendekati pusat dan disebut : “Lingkaran Retraksi yang Patologis” atau “Lingkaran Bandl







Perubahan pada serviks

1.2 Perubahan pada serviks
Agar bayi dapat keluar dari rahim, maka perlu terjadi pembukaan dari serviks. Pembukaan serviks ini biasanya didahului oleh pendataran dari serviks.
1.2.1 Pendataran pada serviks
Yang dimaksud dengan pendataran serviks adalah pemendekan dari kanalis servikalis, yang semula berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Bagi pemeriksa, pendataran terutama terlihat pada portio yang makin pendek dan akhirnya rata dengan majunya persalinan.
Pendataran dari serviks ini terjadi dari atas ke bawah, mula-mula bagian serviks di daerah ostium internum ditarik ke atas dan menjadi lanjutan dari segmen bawah rahim, sedangkan ostium externum sementara tidak berubah.
Sebetulnya pendataran serviks sudah mulai dalam kehamilan dan serviks yang pendek (lebih dari setengahnya telah merata) merupakan tanda dari serviks yang matang.
1.2.2 Pembukaan dari serviks
Pembukaan serviks ialah pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milliliter menjadi lubang yang dapat dilalui bayi, kira-kia 10 meter diameternya. 

Kalau pembukaan telah mencapai ukuran 10 cm, maka dikatakan “pembukaan lengkap”



Pada pembukaan lengkap tidak teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim, serviks dan vagina telah merupakan satu saluran.
Faktor-faktor yang menyebabkan pembukaan serviks ialah :
1. Otot-otot serviks menarik pada pinggir ostium dan membesarkanya.
2. Waktu berkontraksi segmen bawah rahim dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks.
3. Waktu kontraksi, bagian dari selaput yang terdapat di atas canalis cervicalis ialah yang disebut ketuban, menonjol ke dalam canalis cervicalis, dan membukanya.


Video Pendataran (Effacement) dan Pembukaan (Dilatation)


Perubahan bentuk vagina dan dasar panggul

1.3         Perubahan bentuk vagina dan bagian dasar panggul dalam persalinan.
Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak kehamilan mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa, sehingga dapat dilalui oleh anak. 
Setelah ketuban pecah, segala perubahan, terutama pada dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak, oleh bagian depan yang maju itu, dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding-dinding yang tipis.
Waktu kepala sampai di vulva, lubang vulva menghadap ke depan atas. Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.
            Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit  sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan, karena tekanan pada rectum, dan ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin dan membuka perineum sehingga meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
            Regangan yang kuat ini dimungkinkan karena bertambahnya pembuluh darah pada vagina dan dasar panggul, tetapi kalau jaringan tersebut robek, maka akan menimbulkan perdarahan yang banyak.


Video Mekanisme Persalinan

Peran Bidan


1.4       Peran Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada persalinan Kala I.
Ø  Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan janinnya
Ø  Menganjurkan ibu untuk miring kiri.
Ø  Memfasilitasi kebutuhan nutrisi ibu.
Ø  Mengajarkan ibu teknik relaksasi.
Ø  Memfasilitasi kebutuhan eliminasi ibu.
Ø  Menganjurkan keluarga terutama suami untuk memberikan dukungan emosional.
Ø  Melakukan pencegahan infeksi dengan baik.
Ø  Melakukan observasi dan pemantauan serta mencatat kemajuan persalinan (mencatat pada partograf).

Rangkuman

1. Perubahan pada uterus    
SAR
SBR
         Corpus uteri
         Aktif
         Berkontraksi
         Menebal
         Mendorong bayi
         Istmus uteri
         Pasif
         Relaksasi/dilatasi
         Saluran tipis
         Teregang














2. Perubahan pada serviks

         Pendataran merupakan pemendekan dari kanalis servikalis, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis.

         Sudah mulai dalam kehamilan

         Serviks yang pendek merupakan tanda dari serviks yang matang


3. Perubahan pada bentuk vagina dan bagian dasar panggul dalam persalinan

      Pada pembukaan lengkap  tidak teraba lagi bibir portio   segmen bawah rahim   serviks &vagina telah merupakan satu saluran.

       Ketuban pecah dasar panggul teraba bagian terendah janin.
      Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.


4. Peran bidan

1
Menjelaskan keadaan ibu dan janinnya
2
Menganjurkan ibu untuk miring kiri
3
Memfasilitasi kebutuhan nutrisi ibu
4
Mengajarkan ibu teknik relaksasi
5
Memfasilitasi kebutuhan eliminasi ibu
6
Menganjurkan keluarga memberikan dukungan emosional
7
Melakukan pencegahan infeksi
8
Melakukan observasi kemajuan persalinan





♪♪♪ SUKSES YA \\(^_^)// ♪♪♪